Terkendala Cuaca Buruk, Pengerasan Jalan Baru 52 Persen

Terkendala Cuaca Buruk, Pengerasan Jalan Baru 52 Persen

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Proses pelaksanaan TMMD reguler ke 110 di Wonosobo mendapatkan tantangan berat. Selain medan yang sulit, proses kegiatan pembuatan jalan dan jembatan juga terkendala oleh cuaca buruk, seperti hujan deras yang terjadi setiap sore hari. “Tidak merasa kuatir untuk pengerasan jalan yang baru 52 persen pengerjaannya, dengan waktu yang masih tersisa tinggal 1 minggu. Hanya kemarin ada  sedikit kendala cuaca buruk, hujan deras, ,” ucap dandim 0707 letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, usai menerima kunjungan dari Irdam IV/DIP kemarin Menurutnya, dengan pengerahan warga dan satgas secara bersama  untuk menyelesaikan sampai ke jembatan hanya butuh 3 hari. Fokus  sekarang di jembatan karena adanya teori yang tidak bisa dilawan, terkait kematangan beton. “Beton itu setelah kita cor tidak bisa serta merta dikasih beban, karena ada runtunan waktu yang harus kita ikuti. Fokus kita jembatan bisa jadi 100 persen namun tidak meninggalkan kaidah kaidah yang seharusnya,” jelasnya Untuk tingkat kesulitan cukup berat, namun semangat warga dan TNI yang luar biasa sehingga membuka akses jalan ini bisa terealisasi. Namun  karena dibatasi waktu memiliki batas rentang waktu 1 bulan, kemudian target  cukup berat, ini yang membuat situasi yang lebih sulit. “Bila kita punya rentang waktu yang agak lama, saya yakin akan lebih baik dari ini. Tapi sekali lagi saya katakan, yang namanya tentara perintah ya perintah. Apapun penghalangnya ya rawe rawe rantas, apapun penghalangnya hajar, yakin untuk pekerjaan yang baik, tulus, ikhlas pasti selesai,” tandasnya. Baca juga Loyalitas Tanpa Batas Bantu Penanganan Bencana Sementara itu,  Irdam IV/DIP Brigjen TNI Aby Ismawan, mengemukakan melihat kondisi riil apa yang sudah dilakukan  TNI dan masyarakat pada program TMMD Reguler ke 110 di wilayah Kodim 0707/Wonosobo, sudah cukup baik. Disamping melihat kondisi riil fisik dilapangan juga melihat gotong royong, sinergitas antara TNI, Polri, masyarakat, dan pemerintahan. “Kerjasama sudah bagus, baik dari tingkat Kabupaten, kecamatan, kelurahan, ternyata dengan bersama sama, bergotong royong apa yang kita inginkan bisa tercapai,” katanya. Masyarakat mungkin pada awalnya tidak menyangka akan ada jalan untuk bisa dilewati mobil, itu hanya angan angan saja. Namun dengan adanya sengkuyungan seperti ini, gotong royong seperti ini, melalui TMMD, angan angan itu terwujud. “ TNI rawe rawe rantas malang malang putung, apapun yang terjadi tidak ada halangan dan rintangan. Semua harus diatasi apapun yang kita kerjakan. Tentara ya seperti itu, sudah perintah ya harus jalan, ” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: